Selasa, 09 Mei 2017

Tegar

Untuk yang pernah bertahan walau sulit,
sadarlah, hatimu jangan terus kau paksa.
Ia mudah rapuh dengan segala hal yang bisa membuatnya jatuh.

Sadarlah, dengan seberapa besar kamu mencintai dan menyayanginya kalau hanya luka yang diterima untuk apa?
Jika hanya membuatmu kecewa, sudahkah kamu lelah? atau malah terus mengalah demi membuatnya tetap ada?

Sadarlah, sudah berapa airmata yang kamu tumpahkan karenanya?
Sementara disana, dia tak pernah mengerti kesedihanmu—tak pernah peduli dengan apa yang kamu alami.

Janganlah melemahkan dirimu seperti itu. Perasaan tak boleh semakin kamu buat hancur.
Tegaskan, bahwa kamu kuat, bahwa kamu tak sebodoh memaafkan kesalahan yang terlanjur membekas.

Memang, sungguh berat melepas begitu saja seseorang yang sudah terlalu kita tempatkan sangat dalam pada diri kita. Namun, sesuatu yang kamu simpan terus menerus lewat tangis juga tak akan baik.

Ketahuilah, bahagia bukan hanya mampu memiliki, melainkan harus kamu sadari.
Seseorang yang tak lagi bisa membuatmu nyaman tak sepatutnya dipertahankan.
Jangan biarkan hatimu terus terluka hanya karena memaklumi sikapnya.

Kamu tak perlu takut kehilangan. Hanya saja ada proses setelahnya yang membuatmu harus lebih siap. Setelah gagal dengan seseorang maka harusnya kamu berfikir sebelum memilih agar tak dijatuhkan dalam kesalahan yang sama.

Hargailah dirimu teruntuk juga perasaanmu. Kecewa dalam hal cinta adalah biasa. Karena pada dasarnya manusia tempatnya melalukan kesalahan.
Walau kenyataannya sangat sulit membenci seseorang jika kita tetap peduli.

Bebaskan saja dulu, mungkin kamu tanpanya tak bisa apa-apa, tapi biarlah. Hatimu perlu hal-hal yang menyenangkan bukan selalu yang menyedihkan.

Tenang saja, seseorang yang terbaik terkadang datang terlambat. Ia hanya ingin, kamu sudah membersihkan segala ingatan tentangnya agar bisa sepenuhnya menerima.

0 komentar:

Posting Komentar